Sabtu, 09 Maret 2013

6 MUALLAF WANITA INGGRIS MUNCUL DI TV


muallaf WORLD --- Sebanyak enam wanita mualaf Kota Rossendale, Inggris menjadi aktris dalam sebuah acara televisi dokumenter tentang agama. “Make Me a Muslim”, demikian nama program televisi yang tayang di channelBBC Three tersebut.
Ide program TV dokumenter tersebut berawal dari meningkatnya jumlah warga Inggris yang memeluk agama Islam. Para muallaf Inggris tersebut pun didominasi oleh wanita. BBC Three berinisiatif mengeksplor peningkatan angka tersebut.
Mereka pun akhirnya memutuskan untuk menayangkan kisah nyata perjalanan beberapa mualaf wanita hingga akhirnya melantunkan syahadat.  Seperti halnya reality show pada umumnya, para kru televisi mengikuti aktivitas mualaf wanita sehari-hari.
Tanpa rekayasa ataupun naskah skrip, mereka menggambarkan kegiatan enam mualaf muslimah tersebut selama dua hari. Salah satu mualaf muslimah yang diikut sertakan dalam program tv tersebut yakni Vicky Inaya Westerman (28 tahun).
Vicky merupakan seorang warga Rossendale Inggris yang memeluk Islam setelah mengalami depresi. Saat depresi berat, penganut Kristen tersebut mulai membaca Alquran. Sejak itulah, ia terpesona dengan kitab suci dan agama rahmatan lil alamin ini. Mantan customer service tersebut pun mampu mengobati depresinya setelah membaca Alquran hingga kemudian memeluk Islam pada tahun 2008.
Saat sekolah di SMA Haslingden, Vicki sebenarnya telah mengenal banyak teman Muslim. Interaksi dengan teman-temannya ini lah yang pertama kali membuatnya tertarik dengan Islam.
“Mereka tidak pernah menekan saya,” ujarnya sedikit mengisahkan perjalanannya menuju hidayah.
Vicki mengaku senang dapat ikut serta dalam program agama BBC tersebut. Ia mengaku antusias meski sedikit grogi dan gugup. “Sangat menarik menjadi bagian dari program ini, tapi agak menegangkan juga karena saya tak pernah melakukan hal semacam ini sebelumnya,” ujar Vicki dikutip dari media Inggris Telegraph.
Inggris memang menjadi negara nyaman bagi mualaf meski eksistensi mereka sebagai etnis minoritas. Jumlah muslim Inggris terus meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2008 terdapat 1,65 juta muslim atau sekitar 2,7 persen dari total populasi negara monarki konstitusi tersebut.
Kemudian, pada 2010, sebanyak 2,8 juta Muslim tinggal di Inggris dengan persentase sebesar 4,6 persen dari total penduduk. Hal tersebut menunjukkan jumlah mualaf yang terus saja bertambah tiap tahunnya.[]

KRISTIANE BACKER: AL-QUR'AN SARAT HAL-HAL RASIONAL


muallaf WORLD --- Islam telah membuktikan, agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW sangat memuliakan kaum perempuan. Dalam Islam, tak ada yang membedakan laki-laki dan perempuan, kecuali ketakwaan masing-masing kepada Allah SWT.
Hal itu pula yang dirasakan Kristiane Backer, presenter terkenal MTV. Dalam autobiografinya, Kristiane menyatakan, Islam sangat memuliakan perempuan. ''Saya menemukan kenyataan, Islam berpihak kepada perempuan dan laki-laki,'' ungkap Kristiane polos. 

Di dalam Islam, perempuan telah memiliki hak untuk memilih sejak tahun 600 Masehi. Perempuan dan laki-laki di dalam Islam berpakaian dengan cara yang sopan. 

''Mereka pun tidak diperkenankan saling menggoda. Bahkan, kaum perempuannya diperintahkan untuk memanjangkan pakaian mereka,'' tulis Kristiane Backer dalam buku autobiografinya yang berjudul From MTV to Mecca atau Dari MTV Menuju Makkah.

Kristiane Backer lahir dan tumbuh dewasa di tengah keluarga Protestan di Hamburg, Jerman. Pada usia 21 tahun, ia bergabung dengan Radio Hamburg sebagai wartawati radio.
Dua tahun kemudian, Kristiane terpilih sebagai presenter MTV Eropa di antara ribuan pelamar. Sebagai konsekuensi pekerjaannya, ia pun pindah ke London, Inggris.

''Begitu luar biasa. Pada usia 20-an, aku tinggal di Notting Hill. Sebagai gadis muda di kota yang sama sekali baru, aku diundang ke mana-mana, difoto banyak papparazi, dan bekerja sebagai presenter. Saat itu aku bertemu dengan banyak orang terkenal,'' tulisnya. 

''Aku merasakan kehidupan yang sangat menyenangkan. Rasa-rasanya hampir semua gaji yang aku terima habis untuk membeli baju dan pernak-pernik yang bagus dan trendi. Aku pun sering melakukan perjalanan ke berbagai tempat menarik di Eropa,'' kata Kristiane menceritakan awal kehidupannya sebagai selebritas muda.

Sekali waktu, Kristiane pergi ke Boston mewawancarai Rolling Stone dan mengikuti tur-tur besar para artis terkenal dunia. Kristiane bahkan dinobatkan sebagai presenter perempuan nomor satu di MTV sehingga selalu muncul di layar kaca. 

Ia juga pernah didaulat menjadi presenter untuk acara Coca-Cola Report dan Europe Top 20. Boleh dibilang, jika ada kelompok musik baru, Kristianelah orang pertama yang mewawancarai mereka. 

Jutaan orang di Eropa pun mengenal gaya Kristiane dengan saksama dan banyak acara besar dengan penonton sebanyak 70 ribu orang sering ia bawakan. Bagi khalayak pemirsa Eropa, Kristiane adalah salah satu sosok penyiar favorit karena kecakapannya.

Di tengah kehidupan glamornya, ia mengalami keguncangan spiritual. Pada 1992, Kristiane bertemu dengan Imran Khan, yang kelak menjadi suaminya.
Imran Khan adalah anggota tim kriket Pakistan. Pertemuan itu adalah yang pertama kali antara Kristiane dan seorang bintang yang beragama Islam. 

Kristiane dan Khan yang sama-sama mendalami Islam, lalu berdiskusi tentang Islam. Khan sering memberikan buku-buku tentang Islam kepada Kristiane dan dengan penuh semangat pula Kristiane mengkajinya.

''Aku menemukan, Alquran sarat dengan hal-hal rasional. Pandangan lamaku tentang Islam pun akhirnya berubah. Karena apa yang kupelajari, berbeda dengan anggapan orang-orang di sekitarku tentang Islam,'' aku Kristiane. 
''Bahkan, ketika aku mengkaji masalah perempuan dalam Islam, aku menemukan Islam menjunjung tinggi hak-hak perempuan yang sekarang tengah diperjuangkan di seluruh dunia,'' tulis Kristiane Backer
Ia melanjutkan, ''Islam telah menjunjung tinggi hak-hak perempuan sejak ratusan tahun yang lalu. Perempuan dan laki-laki berpakaian dan bertingkah dengan cara yang sopan.''

Kristiane menceritakan, sejak mengenal Islam dan membaca terjemahan Alquran, ia tak lagi menggunakan rok pendek dan pakaian yang buka-bukaan. Ia mulai mengenakan pakaian longgar dan panjang jika tampil di televisi. 

Kristiane dengan tegas mengatakan, perempuan yang memperlihatkan tubuhnya di depan publik adalah melecehkan seluruh perempuan di muka bumi ini.

Akhirnya, ia menerima Islam dengan lapang dada dan sukacita. Setelah mengucap syahadat, perlahan ia mempelajari shalat lima waktu dan berpuasa Ramadhan. ''Dulu aku sering sekali minum champagne di pesta-pesta malam, kini tidak lagi menyentuh minuman seperti itu,'' kisahnya.

Namun, keputusannya untuk menjadi seorang Muslimah juga menuai berbagai macam cobaan. Kristiane tidak lagi diizinkan tampil di layar kaca menjadi pembawa acara.
Tak hanya itu, kawan-kawan dan kerabatnya pun mengucilkannya. Untunglah, kedua orang tuanya, Backer, tak mempermasalahkan jalan hidup yang dipilih anaknya itu. Mereka malah mendukungnya.

''Beberapa waktu setelah saya memutuskan untuk menjadi Muslimah, saya merasa keterasingan yang sangat. Saya dikucilkan oleh kawan-kawan dan kerabat saya. Tetapi Alhamdulillah, kedua orang tua saya mendukung langkah dan pilihan hidup saya untuk berislam.''

Keislaman Kristiane itu juga yang membawa berkah bagi kehidupan keluarganya. Kedua orang tuanya merasa bahagia melihat sosok Kristiane yang baru, yang telah menjadi umat Nabi Muhammad SAW. Ia kini telah menjadi seorang gadis yang energik, penuh keoptimisan, beretika, dan religius, aku kedua orang tua Kristiane.

Kristiane juga menceritakan, suasana keluarganya kian hangat oleh diskusi-diskusi seputar keislaman. ''Keluarga saya sangat banyak mengambil hal-hal positif dari ajaran agama yang saya anut sekarang ini'', tutur Kristiane sebagaimana dilansir harian Al-Arabiya.

HILANG DI 80-AN, TENTARA RUSIA DITEMUKAN SEBAGAI MUSLIM


muallaf WORLD --- Shinand, Afghanistan// Seorang prajurit Rusia, mantan anggota Tentara Merah yang hilang pada tahun 1980 selama invasi Soviet yang dimulai sejak tahun 1979 di Afghanistan, dia ditemukan hidup hampir 33 tahun setelah ia diselamatkan oleh salah satu suku di Afghanistan.